Sambut PilGub Lampung – Perang Atribut Menggila

Perang spanduk, stiker, baner, dan baleho menjelang pemilihan gubernur 3 September mendatang di berbagai wilayah makin menggila. Masing-masing calon seakan berebutan menarik simpati rakyat melalui sosialisasi gambar mereka.

Bahkan, di Kota Metro, perang atribut itu terjadi mulai dari awal tahun ini. Spanduk, stiker, dan baleho tersebut tersebar merata di setiap jalan protokol dan jalan alternatif.
Seperti di Jln Jendral Sudirman, Jln Ahmad Yani, Jln Imam Bonjol dan di setiap sudut jalan-jalan utama di setiap kecamatan di Kota Metro, hampir semuanya disesaki oleh aksi atribut para calon peserta pilgub.

Sayangnya, pemasangan beragam atribut kampanye tersebut tidak tertata dan beraturan. Seperti yang terlihat jelas di tengah kota, tepatnya di bundaran depan pos polisi, yang berseberangan pula dengan kantor Pemkot Metro. Disana terlihat jelas baleho Sjachroedin ZP, Alzier, Andy Achmad SJ, Oemarsono, dan Zulkifli Anwar serta atribut partai terpasang malang-melintang.

Keadaan tersebut dapat terlihat jelas pula di setiap sudut kota, utamanya di pertigaan dan perempatan strategis. Hingga wajah Kota Metro terlihat tidak apik lagi.
Dari pemantaun Fokus di lima kecamatan di Kota Metro, spanduk dan baleho dari lima nama diatas, Sjachroedin ZP, Zulkifli Anwar, dan Andy Achmad SJ jumlah sebarannya hampir berbanding rata. Demikian pula dengan ukuran besar spanduk dan baleho. Selebihnya diikuti spanduk dan baleho Alzier dan Oemarsono.

Ada suatu keunikan tersendiri, terutama di wilayah pingggiran atau jalan utama di,dalam kecamatan, baleho Sjachroedin ZP dan Zulkifli Anwar selalu berdampingan. Kenyataan tersebut acapkali menjadi pertanyaan warga. Seperti diungkapkan Supri (35), warga Mulyojati, Metro Barat.
“Sepertinya mereka berdua akur, mas. Bila kita perhatikan spanduk mereka berdua di mana-mana selalu berdempetan. Ya, kita warga biasa cuma kepikir apa pak Zul dan pak SZP itu satu suara,” ungkapnya sembari tertawa.

Dari pengamatan, stiker, spanduk dan baleho Sjachroedin ZP sebenarnya lebih mendominasi. Timnya memasang dari jauh hari bahkan sejak tahun 2007 lalu. Sayangnya, pemasangannya banyak yang tidak pas. Selain ditempat fasilistas umum, fasilitas pendidikan hingga kantor pemerintahan, umumnya kantor kelurahan, kecamatan hingga instansi dinas.
Kalimat didalam stiker, spanduk atau baleho yang telah terpasang sejak tahun lalu itu memang tidak langsung mengarah pada ajang pilgub. Umumnya berisi himbauan-himbauan di mana selain terpampang foto Sjachroedin ZP dan Menara Siger, dibelakangnya terdapat pula tulisan kecil instansi/dinas pemprov dibawah stiker.

Namun masyarakat awam dengan mudah dapat menebak. “Ya, itu secara tidak langsung sosialisasi-lah mas. Tapi memang halus,” ungkap Ridwan (29), warga Hadimulyo Barat, di Kantor Kecamatan Metro Pusat, beberapa waktu lalu.

*PKS Mendominasi

Sementara untuk atribut partai, PKS (Partai Keadilan Sosial) mendominasi di semua lini Kota Metro. Di setiap jalan utama kota maupun dalam kota, hingga jalan-jalan kecil, atribut partai tersebut terpasang di setiap pohon secara merata, baik yang berukuran besar maupun mini.
Selebihnya atribut PAN (Partai Amanat Nasional). Namun kuantitasnya tidak terlalu merata dan tersebar. Atribut partai yang mengusung pasangan Zulkifli Anwar-Akhmadi Sumaryanto itu hanya terpasang di beberapa titik saja. Itu pun hanya di dalam Kota Metro.

Tidak tertatanya stiker, spanduk, baleho dan atribut partai tersebut membuat gerah Dinas Tata Kota dan Dispenda Kota Metro. Kadis Tata Kota Metro, Edwin Sony, mengaku merasa kesal. “Kami sudah melakukan tugas sesuai prosedur dan memberikan surat teguran. Kita telah memberi deadline hingga akhir April lalu,” ungkapnya.

Namun nyatanya stiker, spanduk, baleho dan atribut partai tersebut masih bertaburan di mana-mana, bukan hanya dijantung kota. Bahkan pemasangannya makin menjadi-jadi.

Sumber: Lampunginteraktif.Com

Iklan